Register (Log in)
top gossip
more stories

more gossip
twitmud
latest news
photo sneak
have you read




more gossip
in the news

Kenapa Pejabat Korupsi ?

Home » , » Kenapa Pejabat Korupsi ?

ilustrasi
Sebuah pertanyaan besar yang mesti di jawab dengan hati nurani masing-masing. dan sebelumnya saya bukanlah kolega pejabat apalagi keluarga pejabat, bukan kolega partai apalagi keluarga partai, saya hanya sebagai penonton yan teriak-teriak gak jelas, tapi teriak dengan hati nurani.

Kenapa Pejabat Korupsi ?

Jawabannya adalah masyarakat itu sendiri yang mengajarkan pejabat untuk korupsi.... !!!!

Lho kenapa bisa begitu, apa yang terjadi, ko malah masyarakat yang di persalahkan, kok malah membela pejabat nya. cukup di garis bawahi, jangan di anggap serius, karena saya orang ngawur, #KonyolTapiNongol.

Banyak yang mengatakan bahwa pejabat adalah preman berdasi, bisa di sebut rampok atau tukang palak. nah pada dasarnya sebenernya siapa yang tukang rampok, atau preman. masyarakat kah atau pejabat yang perampok aka preman. lho ini malah lebih ngawur.

Ok biar semuanya lebih jelas, kita jabarkan kronologisnya,

1. calon pejabat yang belum tentu jadi pejabat masih calon memperkenalkan diri ke masyarakat dengan kampanye.
2. ada sebagian masyarakat bilang ada uang ada barang, ada juga beberpa kelompok masyarakat datang ke rumah calon bawa proposal minta jalan di aspal, atau apalah yang berhubungan duit,
nah dari sini kan bisa di lihat, belom jadi pejabat masyarakat sudah banyak nuntut, terus kalo tuntutan di penuhi lantas pakai duit siapa ? jawabanya kantong sendiri, tapi jika permohonan tidak di penuhi maka jangan harap di pilih.
3. jika permohonan masyarakat sudah terpenuhi menurut dapil nya masing-masing, dan akhirnya si calon bener-benerlah jadi pejabat daerah. oke

nah dari kronologi di atas, siapa yang merampok, siapa yang preman. intinya saat pejabat masih dalam keadaan calon dan sudah di rampok dengan cara halus, maka segala uang yang ia keluarkan tentu secara pribadi saya secara pikiran manusiawi pasti akan mengembalikan segala yang di keluarkan.

kenapa pejabat punya pikiran untuk mengembalikan semua yang telah di keluarkan, ya tentu saja karena yang di buat kampanye dan bantuan-bantuan bukan 100 persen uang negara, pasti ada uang pribadi.

nah untuk itu siapa yang di persalahkan, masyarakat atau pejabatnya jika suatu saat pejabatnya korupsi. jadi tanya hati kecil tanya hati nurani, jangan asal bicara, tanyakan pada diri sendiri jika itu terjadi pada diri kita.

perlu di ketahui, setiap pembangunan suatu daerah, baik itu jalan, atau infrastuktur lainnya itu sudah ada anggrannya masing-masing jadi bukan membangun denan uang pejabat. gini deh coba sekarang kita berpikir secara nurani saja, coba bener-bener kenali calonnya, gak usah di rampok dulu, nanti setelah jadi pejabat silakan buatlah proposal-proposal untuk pembangunan daerahnya, nah itu sudah jelas akan di larikan ke angaran yang memang sudah jelas ada. jadi bukan dengan uang pribadi melainkan si pejabat meneruskan permintaan rakyatnya ke negara untuk di penuhi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ada.

jadi intinya jika pejabat kita korupsi, tanya hati nurani apa yang pernah masyarakat rampok dari si pejabat, hahahahahahhahahahaha hgahahahahhah

sekali lagi jangan dengarkan ocehan saya, karena saya selalu ngawur dalam berbicara

selamat jaya indonesia ku. sejahtera rakyatku


Tertanda

Blogger Ngawur